Oleh : M. Yazidane Nurul Isa |
Sedikit Pembuka
Ilmu pengetahuan adalah tongkat hidup.Yang menopang diri agar tak jatuh kedalam jurang kebodohan.Ilmu juga merupakan hal yang sangat mahal harganya.Bahkan bisa dibilang hal ter-most expensive di muka bumi ini.Mengapa?Karena untuk mendapat ilmu pengetahuan kita harus merogoh kocek yang cukup dalam.Bisa jadi jutaan,milyaran,bahkan trilyunan uang yang harus kita keluarkan demi mendapat ilmu pengetahuan.Yaa karena di zaman sekarang semuanya perlu duit.Bahkan buang air saja bayar apalagi ilmu hal yang ter-most expensive didunia ini.Tak hanya materi,tenaga dan mental yang kuat juga menjadi modal yang harus dimiliki oleh orang yang kepingin menuntut ilmu.Pasalnya demi mendapatkannya kita tak hanya harus berkorban,tetapi juga berjuang.Perjuangan untuk mendapatkan ilmu tidaklah gampang.Banyak hal tak terduga yang akan ditemui.Bahkan orang zaman dulu belajar hingga menempuh perjalanan yang tak terhitung jaraknya.See,ilmu adalah hal paling berharga dimuka bumi.
Zaman sekarang ilmu pengetahuan sudah mudah untuk didapat.Sekolah-sekolah telah banyak didirikan.Tempat bimbel bertebaran dimana-mana.Di era teknologi seperti sekarang ilmu pengetahuan bisa diakses dengan mudahnya.Lewat makhluk yang bernama Mbah Google semuanya bisa didapat.Dari ilmu matematika,kimia,fisika,biologi,bahkan perikanan semua ada di klenik Mbah Google.Bahkan ada yang namanya bimbel online dengan segala kemudahannya.Di bimbel online kita bisa belajar dalam posisi yang fleksibel.Rebahan bisa,Tengkurap bisa,Jungkir juga bisa.Semakin mudah untuk mendapat hal ter-most expensive di dunia ini.
Di lansir dari situs databoks,di Indonesia telah berdiri sekolah yang jumlahnya 307.665 pada tahun 2017/2018 dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia,bahkan pelosok sekalipun.Setiap jenjang ada,dari paud,tk,sd,smp,dan sma.Terlepas dari status sekolah negeri ataupun swasta.Bahkan juga ada sekolah paket yang dapat membantu mereka yang tidak tuntas di jenjang pendidikan sekolah dasar dan menengah.Jadi,tak ada lagi alasan bagi warga Indonesia untuk tidak mendapatkan pendidikan.
Sekolah memang sudah banyak berdiri,tapi minat belajar manusia di Indonesia masih rendah.Sungguh sebuah ironi.Mungkin ini adalah hasil dari sejarah panjang dari bangsa Indonesia yang pernah dijajah dan diinjak.Zaman penjajahan,pendidikan hanya bisa didapat oleh golongan konglomerat dan orang kulit putih.Kaum rendahan tak pernah mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan.Sehingga membuat mindset bahwa pendidikan adalah hal yang tak penting.Mindset itu terus mengalir dari generasi ke generasi dan dianut oleh beberapa suku dan golongan masyarakat.Terutama masyarakat pedesaan.”Seng penting iso kerjo,mangan,yowes idup aku.Ra usah belajar”.Mungkin begitu pola pikirnya.Bahkan kaum perempuan di pedesaan biasanya tak didukung untuk mendapat pendidikan yang lebih tinggi.Karena anggapan bahwa tugas wanita hanyalah “3 UR”.DapUR,sumUR,dan kasUR hanya itu tugas wanita menurut mereka.Hal ini lah yang harus dibenahi oleh bangsa Indonesia.
Pemerintah Ngapain?
Pemerintah Indonesia juga turut ambil bagian penting dalam memajukan pendidikan di Indonesia.Menteri Pendidikan yang saat ini diduduki Nadiem Makarim dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terus berusaha memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.Dengan menghadirkannya program baru yang konon katanya bisa meng-efektifkan pembelajaran dan mengurangi beban para pelajar.
Sebenarnya janji “mengurangi beban para pelajar” sudah lama diutarakan.Dengan hadirnya kurikulum pembelajaran baru yang sangat lama masa percobaannya.Ya,kurikulum 2013 atau yang dikenal umum dengan sebutan K13.K13 adalah penyempurnaan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya yang menurut pandangan saya justru belum sempurna.Karena pada hakikatnya memang tak ada ciptaan manusia yang sempurna.Hanya Dia-lah yang sempurna,Sang Maha Pencipta.
K13 Tidak Efektif
Hal ini lah yang saya rasakan sebagai seorang pelajar masa kini.Salah seorang pelajar yang menurut saya menjadi “kelinci percobaan”nya pemerintahan era Pak Jokowi.Bapak presiden kesayangan kita semua.K13 lahir sebagai penyempurna dan memajukan pendidikan di Indonesia,tapi yang saya rasakan justru sebaliknya.Perasaan jenuh,tertekan,dan lelah.
K13 konon kabarnya kan tak ada PR yang harus dikerjakan para pelajar lagi.Jujur,saat pertama kali mendengarnya saya senang bukan main.Pasalnya waktu main saya bertambah dong.Tapi,yang terjadi justru sebaliknya.Full Day School yang menguras tenaga,hati,dan pikiran justru merenggut jam bermain saya bersama teman-teman.PR yang konon kabarnya dihapuskan,tak kunjung menghilang.Tapi,lucunya adalah saat saya katakan bahwa PR sudah tak ada kepada guru saya,responnya lucu.“PR kan sudah tidak ada lagi bu.Kenapa ibu memberikan tugas ini untuk dikerjakan dirumah?”.”Ya kan bukan PR,tapi tugas rumah”.Pengen ketawa tapi gak lucu,gimana ya.
Pekerjaan Rumah
Pekerjaan rumah atau PR hanyalah beban tambahan.Apakah tak cukup kami belajar disekolah dengan waktu yang sangat panjang?Kami berangkat pagi dengan menerobos hawa dingin yang menusuk,lalu pulang saat sang surya ingin bersembunyi.Seharian penuh kami dicakoki dengan materi,dan tak tau apakah akan dapat digunakan di kehidupan kami nantinya.Lalu,saat sampai dirumah kami masih harus mengerjakan “tugas” yang kalian berikan?Tega pak,bu.Ini hanyalah curahan hati seorang pelajar masa kini yang tak bisa diungkapkan melalui lisan tetapi terus menyayat perasaan jika dipendam.Tak usah terlalu dipikirkan.
PR biasanya hanya berbentuk seonggok soal yang bertujuan untuk penguatan terhadap materi yang telah dipelajari sebelumnya.Dengan harapan siswanya memiliki kemampuan pemahaman yang tinggi.Apakah tujuan PR salah?Tidak itu benar.Perlu adanya penguatan materi bagi para siswa agar tidak lupa dengan pelajaran.Tapi kenyataannya pengerjaan PR yang biasanya dilakukan oleh para siswa hanyalah dengan cara menjiplak jawaban teman atau jawaban dari internet,bukannya berpikir mencari jawabannya sendiri di buku paket.
Sekolah Adalah Rumah
Sekolah adalah tempat manusia ditempa untuk menjadi hal yang bermanfaat.Bermanfaat bagi diri sendiri,keluarga,dan masyarakat.Tempat yang sakral dan suci bagi para pelajar.Tempat bergembira dan mendapat kehangatan pertemanan.Indahnya ilmu pengetahuan yang mencerdaskan dan menyenangkan.
Seperti itulah harusnya sekolah yang dirasakan pelajar.Bukannya sebagai tempat yang menyebalkan dengan segala tuntutannya.Bukanlah tempat penyiksaan,tetapi rasanya pikiran ini terus disiksa dengan hadirnya rumus-rumus yang entah datang darimana.Kami dipaksa cerdas dibidang yang tak kami bisa ,padahal itu bukanlah bidang keahlian kami.
Kami semua memiliki latar belakang berbeda,kemampuan pemahaman berbeda,keahlian berbeda.Termasuk dalam pelajaran.Jadi,tolong jangan sama ratakan kami di kemampuan otak.Kami semua cerdas dibidang kami masing-masing.Bukan berarti kami tak ingin belajar ilmu baru,hanya saja kami tak bisa meraih seutuhnya ilmu yang kalian para guru sampaikan.Lagi-lagi curhat.Karena memang inilah pandangan saya terhadap dunia pendidikan Indonesia saat ini.
Kalau Saya bilang sekolah adalah rumah berarti sah-sah saja saya mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan dirumah,tapi saya kerjakan di sekolah.Karena sekolah adalah rumah.
Kata-Kata Terakhir
Ilmu pengetahuan hal terpenting yang membuat hidup seseorang dapat berguna nantinya.Tanpa memiliki pengetahuan,orang tersebut bagaikan zombie,hanya memenuhi tuntutan hawa nafsu.Terombang-ambing ditengah kerasnya zaman.Kalah bersaing dan akhirnya akan menjadi beban keluarga dan sampah masyarakat.
Sekarang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sudah sangat mudah,tak seperti zaman dulu yang perlu pengorbanan sangat besar.Hanya bermodal gawai,ilmu apapun bisa didapat.Dan juga telah banyak berdiri sekolah-sekolah di seluruh penjuru negeri untuk mencerdaskan bangsa.Bahkan,beberapa sekolah menyediakan pelayanan pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu agar mendapat pendidikan yang setara dengan orang yang berada.
Pemerintah Republik Indonesia juga telah menerapkan program Tuntas Belajar 12 Tahun yang menjadi pertanda pentingnya sekolah dan ilmu pengetahuan.Sehingga tak ada lagi alasan untuk tidak bersekolah hingga tuntas bangku Sekolah Menengah Atas.Pemerintah juga terus mencanangkan sistem dan kurikulum pendidikan yang baru untuk memajukan dunia pendidikan Indonesia.
K13 dan Fullday School adalah salah satunya.Tapi,realita yang terjadi dilapangan sungguh berbeda dengan yang diharapkan.K13 dan Fullday school yang harusnya mempermudah proses belajar justru mempersulit.Inilah yang harus segera dibenahi oleh Pemerintah Republik Indonesia,bukan hanya pemerintah sebenarnya tapi seluruh bangsa Indonesia.
Tak usah panjang lebar lagi,karena semua isi hati Saya tentang dunia pendidikan di Indonesia telah Saya sampaikan diatas.Pertanyaan terakhir Saya,mau sampai kapan dunia pendidikan Indonesia seperti ini?
Komentar
Posting Komentar