Memaknai 73 Tahun Dalam Bingkai Lingkungan

dilaksanakan pada hari Jumat,
17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang, yang dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.

17 Agustus 2018 genap sudah 73 tahun kemerdekaan Indonesia secara historis Bangsa yang mengalami begitu banyak dinamika mulai dari perdebatan tentang untuk merdeka dengan diplomasi sampai 100% merdeka, mulai dari perdebatan soal ideologi Bangsa sampai pemaknaan kebebasan berdemokrasi, dari kejahatan parlemen sampai kejahatan HAM.

Nilai kemerdekaan jangan sampai hanya sebatas merdeka dari penjajah melainkan ada nilai lebih yang harus di maknai. Yaitu tentang nilai lingkungan secara merdeka.

Reforma agraria
Reformasi agraria adalah suatu istilah yang dapat merujuk kepada dua hal. Secara sempit istilah tersebut merujuk pada distribusi ulang lahan pertanian atas prakarsa atau dukungan pemerintah (lihat reformasi pertanahan (land reform)); sedangkan secara luas istilah tersebut merujuk pada peralihan sistem agraria suatu negara secara keseluruhan, yang sering kali juga meliputi reformasi pertanahan. Reformasi agraria dapat mencakup kebijakan dalam bidang kredit, pelatihan, penyuluhan, penyatuan tanah, dll. Bank Dunia mengevaluasi reformasi agraria menggunakan lima dimensi:
(1) harga dan liberalisasi pasar,
(2) reformasi pertanahan (termasuk pengembangan pasar pertanahan),
(3) saluran pasokan atas pengolahan hasil dan input pertanian,
(4) keuangan pedesaan,
(5) institusi pasar
Perkembangan agraria mulai dari digulingkan order baru sampai dengan pe nguasa sekarang terus memunculkan semangat reformasi agraria. Namun kenyantaanya masih saja sangat jauh dari harapan sebanarnya bungkusnya dengan konfilik SARA di tengah gerus konflik agraria kian menyayat kemerdekaan.

Penjajah ekologi
Menjaga lingkungan dengan baik adalah tugas setiap orang yang hidup di bumi kita yang besar ini. Namun, tahukah anda bahwa dengan kebiasaan membuang sampah di tempat sampah anda dapat membantu menjaga lingkungan sekitar anda. Dengan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, anda juga akan menjadi orang yang lebih bersih dan berupaya sebaik mungkin untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selain dengan program membuang sampah pada tempatnya, kita juga dapat melestarikan program satu orang satu pohon. Ini berarti bahwa setiap orang wajib memelihara satu pohon. Apabila anda dapat benar-benar melakukan hal ini, maka beberapa tahun lagi akan banyak terdapat pohon-pohon perindang yang berfungsi untuk melindungi kita dari polusi-polusi yang ada. Pepohonan dapat membuat anda menjadi lebih terlindungi karena suhu udara sekitarnya juga di kendalikan oleh banyaknya pepohonan di suatu daerah. Selain dengan program pohon, anda juga dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana menjaga lingkungan dengan mengurangi konsumsi plastik. Seperti yang kita ketahui bahwa plastik dapat diuraikan oleh tanah setelah beberapa puluh tahun. Hal ini membuat tanah kita menjadi rusak dan kita tidak dapat menggunakan tanah yang ada secara optimal. Dengan berkurangnya konsumsi plastik, maka kita akan mengurangi timbunan plastik yang ada di tanah. Memang apa yang anda pribadi lakukan belum akan menuai hasil. Namun, dengan pergerakan yang anda lakukan, orang lain akan merasa tergerak juga. Anda dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mulai menjaga lingkungan sekitar mereka. Dengan gerakan kecil anda, kebersihan lingkungan akan tercapai dengan mudahnya karena banyak orang yang mengikuti gerakan anda untuk menjaga kelestarian alam. Dengan begitu keseimbangan alam akan terjadi.
Rekonstruksi penjajahan masa modern ini adalah melalui penebangan liar yang semakin tajam merusak semau jenis ekosistem.

Dalam penalaran yang sederhana melalui egosentrisme manusia. Yaitu sebuah pohon lebat di pinggiran hutan yang siap di tebang manusia, mansiai dengan merasa dirinya mempunyai kekuasaan absolut atas alam semesta bahkan bisa mendahului Tuhan dengan tanpa dosa menebang pohon demi kemakmuran manusia bukan kemakmuran alam semesta, di dalam satu pohon terdapat peradaban yang sangat luar biasa, ada jutaan koloni semut,ada ulat,aneka kupu-kupu dan burung bersarang disana itu pun hanya 1 pohon bayangkan ada 100an pohon di tebang hanya untuk nafsu manusia, begitu banyak makhluk hidup tidak merdeka saat ini padahal Bangsa ini sudah 73 Tahun lamanya merdeka. Lantas apakah kita tidak meng anggap seluruh makhluk hidup yang ada di Indonesia ini bagian dari manusia Indonesia? Harusnya semua bisa berlaku adil,para nelayan dari luar Indonesia menangkap ikan di kepulauan Indonesia di tangkap dengan mudah artinya ikan yang ada di Indonesia adalah milik Indonesia, tidak menutup kemungkinan seluruh makhluk hidup yang lain harus punya hak layak untul tumbuh dan berkembang. Dari sekarang hargai alam sebagai makhluk bulan sebagai benda yang mudah di mainkan. Semua keindahan ekosistem nantinya akan di nikmati anak cucu kita nanti.

Salam Lestari

Oleh: Al bawi (pegiat Teaching and trip)

Komentar