Bicara tentang literasi maka jauh kebelakang kita harus bicara tentang perubahan sosial. Kita coba kuliti permasalahan ini, dewasa ini ada banyak orang yang menokohkan diri dari berbagai individu dan banyak pengikut fanatiknya, ada lagi masing-masing individu mengambil eksistensi untuk mendapatkan kekuasaan.
Problematika saaat ini terjadi banyak orang yang fanatic dengan individu menjadi agresif untuk mengalahkan individu yang lainya. Sudah banyak kasus di Bangsa ini yang selalu menjadi perbincangan hangat di pagi hari dan obrolan santai di malam hari. Kiranya daya (power) kita akan habis terkuras untuk saling adu, kecendrungan indvidu penguasa dari setiap individu-individu akan terus menguras habis Tenaga bangsa yang terlalu banyak retorika sehingga onani intelektual yang harus dilontarkan, mulai dari kalangan elit sampai kalangan bawah.
Lalu apa kaitanya dengan literasi? Apakah menjadi permasalahan yang krusial? Individu-individu seperti ini akan mengikis demi sedikit semangat bagi kaum muda bahkan generasi tua untuk membuang sisi literasi dari dalam diri untuk saling menghantan demi sebuah individualistis
Literasi mempunyai daya magnet yang kuat untuk tidak menjadikan seseorang Tuhan. Buku sebenarnya bukan menjadi alat sebuah perpecahan. Bangsa ini lagi latah tentang isu PKI hampir semua di kaitkan dengan PKI mulai dari membaca buku yang berkaitan dengan sosialis,revolusi,filsafat,teori sosial,marxis di anggap antek-antek PKI, bahkan perkumpulan diskusi tentang gerakan sosialis menjadi menyeramkan sehingga masyarakat menjadi cacing kepanasan akan adanya hal tersebut. Buku mengubah pandangan individu tadi menjadi sebuah suntikan perubahan sosial menjad lebih baik, dengan buku ada banyak orang di cerdaskan dan ada banyak yang berinteraksi secara sosial sehingga nilai individualistis tadi akan hilang.
Setiap orang akan menemukan medan magnet tersendiri dengan melalui bacaanya, mereka akan membentuk ikatan tersendiri dengan genre buku yang mereka minati sehingga banyak sosialisasi mereka terjalin. Kita ambil contoh ada beberapa orang yang senang bacaan Marx,Lenin,Che,Fidel Castro,Tan Malaka,Dkk. Maka akan menjadi satu jalur yang cocok perbincangaanya. Ada orang senang menghabiskan waktunya dengan celotehan ringan dari Tere liye,Asma Nadia,Habbirurahman,Dkk. Kedua golongan tersebut jangan saling bersinggungan jangan sampai menjadi individu yang mempersempit luasnya samudera Ilmu. Kelompok yang mempunyai genre literasi yang sama akan berusaha membangun karakter mereka sendiri dengan jalan cerita yang mereka bawa melalui buku, percayalah orang yang membuat literasi menjadi bagian dari kehidupanya akan membawa kearah yang positif untuk setiap manusia di seitarnya. Oleh sebab itu pembahasan tentang individu dengan prilaku sosial yang keras tadi akan berusaha merusak jalan yang sudah dibuat oleh masing-
masing penikmat buku.
Komentar
Posting Komentar